Ketika “WandaVision” rilis pada Januari 2021, serial ini menjadi serial MCU pertama nan rilis di Disney+ dan sukses mengundang antusiasme pengemar superhero.
Kala itu Disney+ juga tetap menjadi platform streaming baru nan launching pada November 2019. Secara berkala, MCU berbareng Disney+ menambah koleksi serial mereka nan cukup sukses untuk beberapa saat.
Tak bisa dipungkiri, kualitas serial MCU di Disney+ tidak selalu sukses. Bahkan belakangan kualitasnya mulai menurun secara berjenjang setelah “Moon Knight”. “Loki” sebagai salah satu serial dengan rating bagus bakal kembali September mendatang dengan season terbarunya. Kita hanya bisa berharap, tim produksi mereka tidak menghancurkan serial favorit kita nan sudah kita rindukan ini.
Dengan berakhirnya “Secret Invasion”, sembari menunggu rilisnya “Loki” Season 2, berikut ranking semua serial MCU di Disney+ dari nan terburuk hingga nan terbaik, mulai “WandaVision” hingga “Secret Invasion”.
Cr. Des Willie/Marvel
9. Secret Invasion (2023)
Sayangnya, “Secret Invasion” nan baru saja mengakiri season perdananya tidak bisa (setidaknya) memenuhi ekspektasi fans MCU. Berbeda dengan koleksi serial dan movie MCU sebelumnya, “Secret Invasion” mempunyai aliran thriller ala movie tindakan spionase. Dibintangi Samuel L. Jackson sebagai Nick Fury, “Secret Invasion” adalah serial untuk kita fans veteran MCU Phase 3.
“Secret Invasion” sebetulnya sempat bercahaya pada bagian pertama hingga bagian 4. Namun semuanya dihancurkan hanya dengan dua bagian terakhirnya. Mulai dari kelanjutan plot, objektif Nick Fury, hingga babak duel Superskrull nan telah dinanti-nanti tidak memberikan presentasi nan sepadan dengan budgetnya. “Secret Invasion” adalah serial MCU terburuk di Disney+ saat ini.
8. She-Hulk: Attorney At Law (2022)
Setelah menuntaskan “Secret Invasion”, “She-Hulk: Attorney At Law” terlihat tidak terlalu buruk. Dibintangi oleh Tatiana Maslany, ‘She-Hulk’ tidak terlalu menarik perhatian fans MCU sejak masa promosinya. Hingga akhirnya serial ini datang dengan konsep breaking the fourth wall dan meta MCU, dimana semakin overwhelming bagi penonton setiap episodenya.
Namun ‘She-Hulk’ bukan serial nan kandas total, konsepnya saja nan terlalu quirky untuk fans MCU nan mengharapkan lebih banyak tindakan dan perbincangan serius. ‘She-Hulk’ didominasi dengan gag lawakserta protagonis nan kurang mencuri hati, baik kehidupannya sebagai pengacara maupun wanita dengan kekuatan Hulk.
7. What If…? (2021)
Meski bukan nan terbaik, “What If…?” merupakan serial animasi MCU dengan skenario hibrida nan sajikan keseruan setiap episodenya. Mulai dari T’Challa nan menjadi Starlord, kisah pilu Stephen Strange nan berupaya menaklukan multiverse, hingga zombie Avengers.
“What If…?” seumpama wahana bermain nan seru dengan kejutan pada akhir episodenya. Gaya animasi nan diadaptasi juga cukup memuaskan visual. Menghadirkan warna-warna cerah dan semarak unik MCU, serta pengarahan art style nan memberikan karakter pada animasi “What If…?”.
Marvel Studios
6. Ms. Marvel (2022)
“Ms. Marvel” mungkin tidak terlalu terkenal di skena penonton barat, namun sebagai penonton Indonesia, serial nan dibintangi oleh Iman Vellani ini sempat mengibur kita sepanjang Juni 2022 lalu. Kurang lebih konsep “Ms. Marvel” sebetulnya kembali mengingatkan kita pada origin story superhero remaja seperti “Spider-Man” jenis Tom Holland. Bedanya, Ms. Marvel namalain Kamala adalah anak wanita dari family Muslim Pakistan.
Ada banyak referensi kebudayaan imigran ketimuran dan kebiasaan kepercayaan Muslim nan rupanya tak jauh berbeda juga dengan kebudayaan Muslim di Indonesia. “Ms. Marvel” sebetulnya mempunyai segalanya untuk bisa menjadi movie layar lebar. Namun Marvel Studios sepertinya tak terlalu berani gambling dengan tema superhero Muslim pertama di Hollywood.
5. Hawkeye (2021)
“Hawkeye” menjadi serial spesial Natal di Disney+ nan sentimental, penuh aksi, dan menghibur. Bercerita tentang Hawkeye namalain Clint Barton nan tak sengaja kembali menghadapi masa lalunya berbareng jagoan baru, Kate Bishop (Hailee Steinfeld). Buat nan sampai sekarang belum menonton, ada baiknya menunggu momen Natal dulu agar lebih immersive.
Yang mencuri hati pastinya plot karakter Clint seperti veteran superhero nan mengalami PTSD setelah kehilangan teman-temannya pasca ‘Endgame’. Kemudian penampilan tengil Kate Bishop sebagai remaja kaya dan berprestasi. Florence Pugh sebagai Yelena Belova juga memberikan tindakan serta sentuhan lawakyang pas. “Hawkeye” seumpama tonton feel good nan sempurna untuk mewarnai momen liburan Natal secara universal.
Disney/Marvel Studios
4. The Falcon and The Winter Soldier (2021)
“The Falcon and The Winter Soldier” juga menjadi serial MCU di Disney+ nan mengusung cerita veteran dari Phase 3. Meski mempunyai banyak komponen nan sekilas terlihat generik, tujuan utama dari naskah serial ini lebih pada menunjukan sisi manusiawi dari dua pahlawan super, Sam dan Bucky. Dibintangi oleh Anthony Mackie dan Sebastian Stan, keduanya berupaya mencuri penonton dengan presentasi karakter nan lebih membumi.
Dibandingkan dengan eksekusi tindakan dan produksi serial MCU belakangan, “The Falcon and The Winter Soldier” menjadi serial generasi awal di Disney+ nan presentasinya tetap berkualitas.
Photo courtesy of Marvel Studios
3. WandaVision (2021)
Menjadi nan pertama, “WandaVision” memberikan konsep nan segar pada fans MCU kala itu. Konsep sitcom nan variatif seiring berjalannya bagian rupanya lebih dari sekadar gimmick, namun menjadi komponen sentimental dari karakter Wanda, “superhero” nan rupanya paling emosional dalam MCU saat ini.
Kala itu kita juga belum mengalami superhero fatigue dan tetap antusias menangkap easter egg dalam serial ini. perihal tersebut juga didukung oleh penulisan naskah “WandaVision” nan sabar dalam menyajikan misterinya nan terasa menghantui dan menengangkan pada episode-episode tertentu.
Marvel Studios
2. Moon Knight (2022)
Bicara tentang superhero fatigue, “Moon Knight” mungkin bisa menjadi penawar buat nan mulai jenuh dengan sajian superhero MCU pada umumnya. Setelah beberapa kali mencoba konsep cerita nan lebih gelap, “Moon Knight” akhirnya menjadi serial dengan naskah cukup suram dari MCU nan sukses dieksekusi. Dibintang oleh Oscar Isaac sebagai Marc Spector, mulai dari origin story, kreasi kostum, hingga tema latarnya, serial ini hadirkan cita rasa nan segar dalam koleksi MCU.
“Moon Knight” mempunyai estetika Mesir antik nan diaplikasikan dengan sempurna. Mulai dari pengarahan musik, pemilihan letak nan mendukung sinematografi, hingga referensi sejarah Mesir antik nan memberikan nuansa pada semesta “Moon Knight”. Naskah dengan sentuhan suspense, thriller, dan misteri ilmu jiwa juga menghadirkan keseruan tersendiri. Jika “Loki” bisa mendapatkan season 2, “Moon Knight” juga menjadi serial MCU nan patut mendapatkan season terbaru di Disney+.
Marvel Sttudios
1. Loki (2021)
Masih menjadi serial MCU paling terkenal di Disney+, “Loki” memang menghidupi hype-nya. Dibintangi oleh Tom Hiddelston, penampilan sebagai Loki memang tak pernah kandas membikin fans MCU rindu. Serial “Loki” juga mempunyai peran nan krusial untuk MCU Phase 4 dan 5, sebagai pintu gerbang kita menuju multiverse dan pengenalan pada villain utama, Kang.
“Loki” season perdana mempunyai produksi nan megah dengan latar fantasinya. Ini juga menjadi momen kita untuk berpetualangan dengan Loki, supervillain MCU nan terkenal dengan pesona jenaka dan backstory-nya nan kompleks.
Buat fans Loki, serial ini bakal membikin kita terharu memandang perkembangan arc-nya. Bagi nan belum kenal Loki sebelumnya, serial ini sukses menampilkan Loki sebagai anti-hero nan mencuri simpati.