Berkunjung ke Lolai, Bertemu Negeri di Atas Awan

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Toraja merupakan salah satu lokasi wisata di Sulawesi Selatan. Memang, letaknya cukup jauh dari Kota Makassar ibu kota provinsi. Setidaknya, butuh waktu sekitar 45 menit via udara dan sekitar 8 jam via jalur darat untuk bisa sampai di Kota Makale, ibu kota kabupaten Tana Toraja. Namun, wilayah ini selalu punya banyak perihal untuk dibarter dengan rasa capek nan dirasakan para tamunya. Mulai dari karakter budaya, hingga ragam objek wisatanya.

Salah satu wisata nan menarik di Toraja Utara adalah spot nan menyajikan pemandangan wilayah ini dari tempat nan lebih tinggi. Kampung Lolai salah satunya. Lolai terletak di Kecamatan Kepala Pitu, Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Puncak kampung ini berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut. Lolai pun dikenal sebagai wisata negeri di atas awan.

Lolai Toraja

Photo: Felisitasya Manukbua/Cultura

Dari Kota Makale, butuh waktu kurang dari 1 jam untuk bisa betul-betul sampai di Lolai. Selayaknya rute pegunungan pada umumnya, menanjak, jurang, dan kondisi jalan nan sempit, maka ini juga nan bakal mewarnai perjalanan menuju Lolai. Olehnya, untuk para visitor nan berangkat sebelum subuh alias dalam keadaan nan tetap gelap untuk memburu mentari terbit, sangat disarankan untuk memperhatikan kondisi prima kendaraan.

Meski seiring waktu, kondisi prasarana jalan menuju Lolai juga semakin baik. Namun tetap saja, jalannya tetap terbilang sempit. Jadi, berangkat di saat lampau lintas kendaraan tetap sunyi sangat layak untuk dipertimbangkan.

Pasalnya, kondisi penerangan dan rumah masyarakat nan letaknya berjauhan bakal menyulitkan jika sewaktu-waktu ada visitor nan bermasalah hingga memerlukan bantuan. Terlebih lagi, rute nan dilewati bakal sangat rawan diselimuti kabut nan tentu saja bakal mempengaruhi jarak pandang.

Negeri di Atas Awan Toraja

Hamparan awan dari Kampung Lolai, Toraja (Photo: Adriyani Ayu/Cultura)

Jika memungkinkan, visitor dianjurkan untuk berangkat sebelum hari terlalu gelap. Di Lolai, para visitor mempunyai dua opsi. Pengunjung bisa berkemah sembari menunggu mentari terbit dan lebih dekat dengan hamparan awan alias visitor bisa memilih untuk tidur di penginapan nan tersedia di letak wisata ini. Di salah satu spot, tepatnya di Lempe, visitor bisa memilih tidur di penginapan Tongkonan. Kendaraan juga bisa diparkir dengan kondusif di depan penginapan.

Saat subuh, orang-orang mulai berkumpul di area awan nampak terhampar luas serupa kapas. Seiring mentari nan semakin merangkak naik, genting rumah tongkonan pun bisa terlihat dari atas di sela-sela awan nan semakin menipis.

Lolai Toraja

Photo: Felisitasya Manukbua/Cultura

Di Toraja, kebanyakan masyarakat memang berakidah kristiani. Namun, prasarana peribadatan khususnya untuk muslim, cukup mudah ditemukan. Termasuk di Lolai ini. Saat visitor muslim berjamu ke Lolai dan tidak membangun tenda ataupun menginap di salah satu penginapan, maka tidak perlu cemas dengan tempat sholat.

Di Lolai, terutama di Lempe, sudah disediakan musholla. Sehingga, merencanakan ke Lolai untuk memburu mentari pagi dengan berangkat sebelum terang dan sholat subuh di Lolai pun sangat memungkinkan untuk dilakukan.

Lolai tentu bukan satu-satunya lokasi wisata nan dijuluki “Negeri di Atas Awan”. Namun, jika ke Toraja, kampung Lolai tetap layak untuk dimasukkan dalam daftar kunjungan.