Frank Ocean: Channel Orange Album Review

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Frank Ocean menjadi musisi R&B nan kerap trending di Twitter meski sama sekali belum ada pengumuman album terbaru. Padahal para fans sudah tidak sabar, nih, mendengar karya terbarunya.

Selagi menanti album terbaru Frank Ocean, ini saatnya kembali mendengar “Channel Orange”. “Channel Orange” merupakan album debut sukses dari Frank Ocean nan rilis pada 2012.

Album ini secara luas dianggap sebagai album krusial dalam karir Frank Ocean sekaligus skena musik R&B kontemporer. Album ini juga mendapatkan ulasan positif saat pertama kali diluncurkan, menjadi momen penentu dalam karir Ocean di tengah banyaknya solois sepertinya. Baik kala itu, hingga saat ini. Pada Grammy Awards ke-55, “Channel Orange” dinominasikan sebagai Album of the Year dan Best Urban Contemporary Album.

The Gist:

Secara tematis, “Channel Orange” mengeksplorasi beragam topik seperti cinta nan tidak terbalas, kemerosotan moral, kelas sosial dan obat terlarang. Ocean menggunakan gambaran surealistik, medium percakapan dan narasi deskriptif dalam menciptakan penggambaran nan jelas dari karakter nan kompleks.

Judul album ini merujuk pada kejadian neurologis dari sinestesia warna grafem nan dipresentasikan oleh Frank Ocean dalam warna jingga saat dia membayangkan musim panas dan jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Lagu-lagu seperti ‘Thinkin Bout You’. ‘Sierra Leone’, dan ‘Lost’ menceritakan kegembiraan dan perjuangan saat jatuh cinta dan menjalin hubungan. Namun ada juga lagu-lagu nan mengeksplorasi sisi sedih dalam cinta seperti ‘Bad Religion’ dan ‘Crack Rock’, ialah tentang patah hati dan rasa sakit lantaran kehilangan cinta.

Album ini juga membahas rumor sosial dengan cangkupan nan luas. Lagu-lagu seperti ‘Super Rich Kids’ dan ‘Pyramids’ menyinggung keberlimpahan kekayaan dan budaya konsumtif. Sementara ‘Crack Rock’ membahas akibat jelek dari kecanduan obat terlarang secara pribadi maupun komunitas.

Sound Vibes:

“Channel Orange” merupakan album R&B nan sebetulnya terangkai dari beragam track bagus pada umumnya, namun mempunyai bungkusan nan tidak konvensional, membikin album ini jadi lebih spesial. Banyak warna musik dalam satu spektrum nan terkandung dalam album ini, mulai dari electro-funk, pop-soul, jazz-funk apalagi sentuhan psychedelic.

Selain komponen musik nan tradisional, album ini uga memasukan bunyi non-musik seperti perbincangan movie dan ambience, nan membikin transisi menuju setiap track terdengar kohesif.

Dalam segi vokal, Frank Ocean banyak menggunakan pengarahan vokal nan terdengar bebas ala R&B, kemudian berpadu dengan falsetto dan tenor sebagai showcase vokal secara teknis. Salah satu nan mendefinisikan sound vibes dari album ini adalah aplikasi beragam instrumen elektronik. Banyak track terbentuk dari suara-suara sintesis, kemudian instrumen drum elektronik, dan komponen digital lainnya, memberikan sentuhan kontemporer nan futuristik dan seperti dari dimensi lain.

Namun album ini juga menyertakan instrumen organik, seperti drum live, gitar dan piano nan menciptakan perpaduan unik antara bunyi digital dan analog. “Channel Orange” memang terdengar futuristik dengan komponen elektroniknya, namun juga terdengar sebagai album musik bernuansa classic urban dengan aplikasi ambience sounds dan musik analognya. Bisa dijadikan patokan untuk menciptakan karya R&B kekinian nan serba elektronik, namun tidak terdengar generik dan murahan.

Best Tracks:

‘Thinkin Bout You’ merupakan single utama nan menjadi lagu paling terkenal dari Frank Ocean. Sebetulnya lagu cinta R&B nan sederhana namun juga powerful, terutama lantaran showcase vokal falsetto sang musisi, beriringan dengan gitar sebagai instrumen utamanya.

‘Sweet Life’ juga menjadi salah satu track terbaik dalam album ini, lagu nan nge-groove dan santuy dengan melodi nan menarik dan lirik introspektif tentang kehidupan nan lebih baik. Ocean merefleksikan kesuksesannya sendiri dan berkah nan dia terima dalam hidupnya dalam alunan musik santuy tapi asik. Bisa juga kita dengarkan untuk tidak lupa berterima kasih juga dalam hidup kita.

‘Pyramids’ juga menjadi lagu nan memberikan statement kuat bakal album ini. Berapa banyak musisi debutan berani memasukan lagu berdurasi 10 menit dalam tracklist mereka? Frank Ocean menjadi salah satu nan berani mengeksekusi perihal ini. Namun tak sekadar panjang lama sebagai gimmick, lagunya memang betul-betul bagus. Menunjukan keahlian vokal dan kualitas Ocean dalam menulis lirik.

Lagu dibagi menjadi dua bagian nan berbeda. Dengan babak pertama nan ballad dan lambat, kemudian babak kedua dengan percepatan tempo dan beat nan danceable.

Secara keseluruhan, “Channel Orange” adalah karya inovatif nan menentang kategorisasi mudah. Persaingan dalam skena musik R&B pada masanya sudah menjadi kolam nan penuh dengan musisi-musisi serupa. Baik dari warna vokal hingga materi musik nan menjadi inspirasi. Sebagai album debut, Frank Ocean tak malas untuk memberikan bungkusan nan di atas rata-rata untuk mendapatkan perhatian lebih di industri musik sebagai pendatang baru.

Menggabungkan beragam pengaruh dan tema musik, Frank Ocean menciptakan pengalaman mendengarkan album musik nan unik dan imersif, menjadikan album ini sebagai album klasik modern. “Channel Orange” terdengar seperti album nan dikerjakan dengan sikap seakan-akan Frank Ocean sudah mempunyai nama nan besar di industri ini.