Christopher Joseph Gallant III alias lebih terkenal sebagai Gallant merupakan salah satu musisi R&B terbaik dari di skenanya saat ini. Telah merilis tiga album; “Ology” (2016), “Sweet Insomnia” (2019), dan terbaru “Neptune” (2021). Kali ini kita bakal membahas album debut sekaligus diakui sebagai nan terbaik dalam diskografinya, “Ology” nan rilis pada 6 April 2016 silam.
Album ini sempat masuk nominasi Best Urban Contemporary Album pada Grammy Awards 2017. Ia juga masuk dalam nominasi Best New Artist, membantu potensinya sebagai salah satu musisi R&B berbobot terbaru mendapatkan pengakuan nan sepantasnya.
“Ology” oleh Gallant menjadi karya album nan emosional dan introspektif nan mengukuhkan statusnya sebagai bintang nan sedang naik daun di skena R&B kontemporer kala itu. Menjadi showcase perpaduan unik antara vokal emosional ala musik soul, produksi musik nan inovatif, dan lirik nan menyentuh hati. Gallant menghadirkan pengalaman mendengarkan album nan menawan dan immersive, meninggalkan akibat nan timeless pada pendengarnya.
The Gist:
Gallant sendiri tidak memberikan penjelasan lebih tentang titel dari albumnya, “Ology”. Namun, kemungkinan besar titel ini dipilih sebagai penanda bakal eksplorasi, introspeksi, dan studi tentang beragam aspek kehidupan dan pengalaman manusia, pengalaman Gallant.
Setiap lagu dalam album ini mengeksplorasi pengalaman hidup manusia pada umumnya. Mulai dari cinta, kerapuhan, dan perkembangan internal. Seakan-akan album ini adalah ‘jurnal studi’ dalam pengetahuan mempelajari kehidupan manusia dari pengalaman pribadi Gallant. Pada akhirnya, makna “Ology” dalam konteks album ini terbuka untuk interpretasi, memungkinkan pendengar untuk terlibat dengan musik dan menemukan hubungan serta wawasan pribadi mereka sendiri dalam setiap lagu.
Dari lagu pembuka, ‘First’ hingga lagu penutup, ‘Last’, “Ology” membawa pendengarnya dalam perjalanan intropeksi nan mendalam. Suara megah dan bergaung langsung menyambut, dengan mudah menyampaikan beragam emosi dengan setiap nada. Tracklist album menjadi showcase keahlian musisi ini dalam mengaplikasikan kerentanan nan raw ke dalam musiknya.
Lagu-lagu seperti ‘Weight in Gold’ dan ‘Bourbon’ menunjukan skill Gallant dalam mendongeng, saat dia menyelidiki kompleksitas cinta, kerinduan, dan penemuan jati diri. Dipresentasikan dalam style penulisan nan puitis. Kemudian lagu seperti ‘Bone + Tissue’ mengangkat tema tentang kerentanan dan kompleksitas dalam hubungan manusia. Sama seperti ‘Open Up’ juga membahas kerapuhan, namun lebih dalam suatu hubungan dengan kekasih.
“Ology” adalah album tentang intropeksi, dilema internal, cinta, dan kerapuhan, nyaris dalam semua track Gallant menyelipkan emosi rentan dalam dirinya. nan justru terlihat powerful dengan kualitas vokal dan bermusiknya nan solid. Jadi meskipun sedang menggalau, “Ology” tidak terdengar seperti album emosional nan terlalu cengeng dan lemah.
Sound Vibes:
Dalam segi produksi warna musiknya, “Ology” memadukan R&B kontemporer dengan komponen elektronik, menciptakan landscape sonik nan menawan dalam mengiringi vokal Gallant dengan sempurna. Lagu-lagu seperti ‘Bone + Tissue’ dan ‘Open Up’ menampilkan teknik produksi nan imajinatif dan komposisi variatif, dengan ketukan glitchy, suasana atmospheric dari synth, dan beragam komponen musik lainnya, selalu ada nan baru untuk memikat pendengar hingga akhir lagu. Namun untuk lagu-lagu seperti ‘Bourbon’, ‘Shotgun’, ‘Miyazaki’, menjadi sesi nan lebih catchy dan smooth untuk menurunkan ketegangan dari track-track nan eksperimental.
Salah satu kekuatan album ini terletak pada tracklist-nya nan kohesif. Setiap lagu mempunyai transisi nan mulus menuju satu track ke track berikutnya, menciptakan alur naratif nan kohesif, memperkuat akibat emosional dari album secara keseluruhan. Pacing-nya menciptakan dimensi baru bagi pendengar nan immersive, seakan masuk dalam kekalutan dalam kepala Gallant.
Best Tracks:
‘Weight in Gold’ dipilih menjadi single utama untuk argumen nan kuat. Track ini bisa menunjukan sisi komersial sekaligus eksperimental dari Gallant dengan komposisi nan seimbang. Menjadi lagu kebangsaan Gallant nan kuat, menampilkan vokalnya nan memukau dan soulful. Lagu ini mempunyai peran besar dalam kepopuleran dan kesuksesan album debut Gallant. ‘Open Up’ juga menjadi single sekaligus track terbaik dalam “Ology”.
Kalau single nan satu ini menunjukan potensi Gallant dengan komposisi musik nan lebih eksperimental dan idealis. Namun track ini pada akhirnya menunjukan hook paling catchy nan tidak pernah terpikir oleh kita sebelum Gallant memperkenalkan lagu ini.
‘Percogesic’ juga menjadi salah satu lagu terbaik dalam “Ology”. Lagu ini menggabungkan komponen R&B, elektronik, dan soul hingga DnB twist nan mengejutkan, menciptakan pengalaman sonik nan unik. Aransemennya juga termasuk salah satu nan rumit, diiringi dengan vokal Gallant nan multi-range.
Sementara ‘Bone + Tissue’ bisa jadi salah satu track underrated dari “Ology”. Track ini mengadaptasi komponen elektronik, glitchy beats, dan tekstur synth nan smooth. Aransemennya mengandung banyak komponen musik dan vokal nan berlapis, dengan sentuhan choir pada chorus penutup nan memberikan pengaruh dramatis.
Keempat track terbaik “Ology” diatas tak hanya paling menonjol dalam segi aransemen dan komposisi musiknya. Lagu-lagu ini menjadi showcase vokal terbaik dari Gallant nan dijamin membikin kita jatuh hati dengan skill menyanyi solois ini. Falsetto-nya sangat kuat, begitu pula dalam mencapai nada-nada nan meliuk-liuk dan nada tinggi.
Dengan “Ology” Gallant mendeklarasikan dirinya sebagai salah satu solois R&B kontemporer terbaik di luar sana. Album ini menampilkan kualitas vokalnya nan multi-range, soulful, dan powerful. Meski memuat materi nan generik seperti cinta, introspeksi diri, dan kerapuhan pribadi, presentasi musiknya nan inovatif, eksperimental, dan kaya komponen betul-betul menjadi showcase Gallant sebagai musisi dengan musikalitas tinggi dan berkualitas.
“Ology” adalah pengalaman immersive, mengundang pendengar untuk menjelajahi kedalaman emosi manusia dan memberikan gambaran bakal kerentanan nan raw dari seorang seniman luar biasa. Ini menjadi salah satu album debut nan meninggalkan kesan kekal dan menjanjikan masa depan nan menyenangkan bagi Gallant di industri musik.