John Mayer: Continuum Album Review

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

“Continuum” merupakan album John Mayer nan rilis pada 12 September 2006 silam. Selain menjadi salah satu album favorit penggemar, album ini ketiga ini menjadi titik kembali dalam karir John Mayer. Dikenal sebagai musiknya nan berorientasi pop di kedua album pertamanya, Mayer memberanikan diri untuk bertransisi pada nuansa musik nan berbeda dalam album ini ialah blues dan soul.

“Continuum” mendapatkan ulasan positif dari media-media musik pada masanya, apalagi dianggap sebagai album terbaik dari John Mayer hingga saat ini. Album ini telah memberikan pencapaian signifikan dalam karir Mayer, baik secara idealis sebagai seorang musisi nan mempunyai kepribadian khas, maupun kesuksesan secara komersial.

“Continuum” menempati posisi kedua dalam tangga lagu Billboard 200 US dalam pekan rilisnya. Album ini juga disertifikasi double platinum di Amerika Serikat, terjual lebih dari dua juta kopi. Belum lagi penghargaan Grammy sebagai Best Pop Vocal Album pada 2008, serta single ‘Waiting on the World to Change’ masuk nominasi Best Solo Rock Vocal Performance.

The Gist:

Album John Mayer ini mengeksplorasi beragam tema nan berangkaian dengan cinta, kepercayaan, rumor sosial dan menjadi manusia nan berkembang secara personal. Dalam tracklist-nya, Mayer menampilkan lirik-lirik nan introspektif, terdengar bijak dan bisa mencangkup beragam topik dengan kedalam dan ketulusan emosional. Contohnya pada lagu seperti ‘Gravity’, John Mayer curhat bukan untuk mengeluh, namun menumpahkan perasaannya dalam lagu ballad sebagai proses melepaskan kenangan masa lalu.

“Belief” mengeksplorasi pendapat kepercayaan dan mempertanyakan ketaatan seseorang. Kemudian ada “Vultures” nan menyinggung pendapat tentang orang nan menunggu untuk memangsa sesamanya dalam kehidupan. Single “Waiting on the World to Change” menjadi track dimana John Mayer bicara tentang rumor sosial. Khususnya tentang perang, kemiskinan dan gairah untuk perubahan pada dunia.

“Continuum” terutama paling dikenang oleh penggemarnya sebagai album dengan lagu-lagu bertema patah hati paling ikonik dalam diskografi John Mayer. Lagu-lagu sebagai ‘Slow Dancing In a Burning Room’, ‘I’m Gonna Find Another You’ dan pastinya ‘Dreaming With a Broken Heart’, merupakan lagu-lagu patah hati nan tetap membikin pendengar kembali pada album ini.

Lebih dari sekadar sederet lagu ptah hati nan cenggeng, breakup songs dalam album “Continuum” tetap mencurahkan rasa sedih dan penyesalan, namun kemudian selalu ditutup dengan konklusi untuk pasrah dan merelakan.

Sound Vibes:

“Continuum” menjadi album John Mayer nan menandai perubahan orientasinya sebagai musisi nan digadang-gadang menjadi penyanyi laki-laki pop pada masanya. Karena ekspektasi tersebutlah nan diterima oleh penikmat musik melalui dua album pertamanya, “Room for Squares” (2001) dan “Heavier Things” (2003). Dengan catchy dan easy listening musik dan petikan gitar John Mayer nan tetap ‘jinak’. Dimana sebetulnya kedua album tersebut sudah cukup membuatnya terkenal pada masanya.

Namun “Continuum” menjadi album nan secara musikalitas menjadikan John Mayer sebagai John Mayer. Album ini terutama sangat menonjolkan skill gitar Mayer nan lebih ‘garang’ dalam bebatan blues dan soul,  memang salah satu aliran nan tepat untuk showcase keahlian bermain gitar.

‘Gravity’ menjadi salah satu track nan menampilkan guitar work khas. Hampir dalam semua track, kita bisa mendengar sesi solo gitar John Mayer nan memikat, seperti pada ‘I’m Gonna Find Another You’ dan ‘Belief’. ‘Belief’ mempunyai komposisi bernuansa rock blues. Tampilkan permainan gitar Mayer nan mengesankan, salah satu nan terbaik dalam album ini.

‘Waiting on the World to Change’ bisa jadi track paling nge-pop dan catchy, dijadikan single utama dengan maksud komersial. Strategi nan bijak untuk menarik minat fans untuk mendengarkan “Continuum” lebih lagi nan sebetulnya didominasi dengan lagu ballad, rock blues nan lembut, namun tetap terdengar powerful.

Best Tracks:

Cukup susah menentukan lagu terbaik dalam “Continuum”. Setiap lagu mempunyai lirik indah, showcase gitar Mayer dan komposisi secara keseluruhannya sendiri nan worth to listen. Pastinya semua breakup songs dalam album ini paling terbaik. Mulai dari ‘Dreaming with a Broken Heart’. ‘Slow Dancing in a Burning Room’ hingga ‘I’m Gonna Find Another You’.

Satu track terbaik dalam “Continuum” nan jarang di-highlight sebagai salah satu nan terbaik adalah ‘I Don’t Trust Myself (With Loving You)’. Lagu ini tak hanya mempunyai aransemen ballad blues rock nan adiktif, liriknya juga sangat mendalam tentang dilema dan introspeksi diri ketika sedang jatuh cinta. Ketika laki-laki dengan  mental nan sudah dewasa jatuh cinta.

Menjadi salah satu single terpopuler John Mayer, ‘Waiting on the World to Change’ memang patut dinobatkan sebagai salah satu nan terbaik dalam album ini. Vokal Mayer nan lembut dan riff gitar nan catchy membikin lagu ini menjadi instan hits pada 2006 silam di beragam stasiun radio, termasuk di Indonesia. Aransemen musiknya nan upbeat secara menarik memungkiri liriknya sendiri nan sebetulnya memuat topik nan serius.

Secara keseluruhan, “Continuum” adalah masterpiece nan sukses menunjukan potensi terbaik John Mayer sebagai penyanyi, gitaris dan penulis lagu. Kemampuan Mayer dalam memadukan blues, rock dan pop dengan mulus, diisi dengn lirik-lirik nan bijak dan introspektif, menjadikan album ini tetap menjadi nan didengarkan kembali oleh fans secara berkala. “Continuum” bisa jadi album favorit fans John Mayer secara umum.