Bagi kaum milenial, mantan pasangan kerap menjadi momok nan mempengaruhi hidup seiring waktu. Oleh lantaran itu, ada ribuan langkah nan dilakukan untuk lepas dari bayang-bayang mantan meski tentu tak bisa lenyap sepenuhnya dalam lubuk hati. Sekilas, ‘Klub Kecanduan Mantan’ nan datang di Netflix berfokus bakal perihal tersebut.
‘Klub Kecanduan Mantan’ merupakan series komedi dari Wahana Kreator nan diarahkan oleh Kuntz Agus dan Bambang “Ipoenk” K.M dalam 10 episodenya. Dibintangi Agatha Pricilla, Rachel Amanda, Chicco Kurniawan, Andri Mashadi, serta Hafizh Weda, serial ini bercerita tentang sekelompok sahabat nan sama-sama mempunyai masalah dalam melupakan mantan masing-masing. Mereka pun mencoba melakukan ragam langkah untuk berbaikan dengan duka asmara nan mereka alami.
Narasi nan diusung dalam ‘Klub Kecanduan Mantan’ ini berjenis semi anthology. Meski secara cerita pada masing-masing episodenya berkarakter standalone, terdapat gedung perincian mini nan disematkan pada beragam bagian setelahnya. Oleh karenanya, menikmati titel terbaru dalam Netflix Originals ini tidak kudu urut menurut nomor episode, meski memang bagian pertama dan terakhir tetap essential untuk mendapatkan pondasi dan closure dari plot pada series ini.
Seperti judulnya, penonton bakal diberikan sajian mengenai sekelompok orang nan sudah terlalu pecandu dengan mantan masing-masing. Melalui premis tersebut, diperlihatkan deretan langkah sebagai corak pelepasan diri dari bayang-bayang masa lampau mereka nan kerap mengundang gelak tawa dengan segala kekonyolannya. Hal ini tentu bakal mudah membikin penonton dalam memahami struggle yang tertampil di layar, terutama bagi nan kerap jatuh bangun berkutat dengan move on dari mantan.
Akan tetapi, eksekusi narasinya tampak kurang maksimal mendekati penghujung seri. Dari setiap episodenya terasa tak pernah betul-betul memberikan konklusi nan baik pada central character-nya dan hanya dimunculkan true conclusion pada bagian terakhir, membikin character development terlihat sia-sia. Belum lagi dengan world-building nan tak pernah utuh, membikin penonton bakal susah merasa immersed dengan semesta pada ‘Klub Kecanduan Mantan’.
‘Klub Kecanduan Mantan’ sendiri datang dengan segudang cast untuk menarik minat penonton. Dari main cast, Chicco Kurniawan dan Andri Mashadi adalah show stealer melalui peran mereka sebagai Kori dan Asep nan jauh dari stereotip karakter nan kerap dibawakan pada filmografi masing-masing.
Hafizh Weda cukup sukses tampil sebagai Kevin sang anak orang kaya overproud, meski memang sayang karakternya tak pernah bercahaya lantaran spotlight yang minim diberikan dari naskah keseluruhannya. Selain itu, munculnya supporting cast seperti Fergie Brittany, Givina, hingga Dea Panendra cukup bisa memberikan kesegaran dalam bumi nan disajikan pada series ini.
Hadir sebagai jejeran baru dalam Netflix Originals, ‘Klub Kecanduan Mantan’ tampak digarap dengan teknis nan mumpuni. Sinematografi nan terlihat steady dan scoring bertema quirky serta dramatic terasa sukses membangun momen-momen menarik sepanjang series-nya. Tak hanya itu, penggunaan set yang nyentrik ala milenial dan colorful akan mudah memanjakan mata penonton.
Pada akhirnya, ‘Klub Kecanduan Mantan’ adalah sajian ringan mengenai sekelompok sahabat dalam usahanya untuk move on yang menggelitik. Akan tetapi, gedung ceritanya nan kurang padat dengan screentime karakter nan tak berimbang membikin series ini kurang berkesan dalam kehadirannya pada Netflix.