Le Sserafim: Pro Kontra Debut Girlband Pertama HYBE

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Le Sserafim akhirnya debut pada 2 Mei kemarin dengan merilis EP berjudul “FEARLESS”. Sebagai girl band pertama besutan HYBE, Le Sserafim menuai antisipasi tinggi semenjak masa promosi nan dimulai pada awal April lalu. Selain sneak peak concept nan menarik, siapa nan tidak tertarik untuk memandang girlband pertama dari agensi nan menuai kesuksesan internasional dengan eksistensi BTS?

Setelah sukses mendebutkan, boyband kedua mereka, TXT (Tomorrow x Together) pada 2019 lalu, sekarang sudah saatnya HYBE melebarkan sayapnya dengan mendebutkan Le Sserafim.

Merupakan acronym dari ‘IM FEARLESS’, Le Sserafim juga merupakan referensi dari ‘Le Seraphim’, malaikat dengan enam sayap. Satu lagi nan membikin girlband ini menuai banyak perhatian adalah bergabungnya dua pujaan mantan IZ*ONE, ialah Miyawaki Sakura dan Kim Chaewon. IZ*ONE merupakan girlband nan sukses dan telah disband pada 2021.

Sementara empat personil lainnya merupakan wajah baru di skena industri kpop. Mulai dari Yunji, Kazuha, Kim Garam, dan Eunchae sebagai member termuda nan tetap berumur 16 tahun.

Memanfaatkan nama besar agensi dan legacy mantan member IZ*ONE nan tetap dirindukan oleh banyak penggemar, apa lantas membikin Le SSerafim mendapatkan kemudahan untuk mengepakan sayap mereka di industri Kpop nan telah mendunia?

Single “FEARLESS” dengan Aransemen Pop nan Simple

Ekspektasi bakal debut Kpop group dewasa ini semakin tinggi. Tak lagi main kondusif sebagai rookie, banyak group terbaru nan sekarang berani tampil dengan konsep musik maksimal untuk menegaskan kekuasaan mereka. Dalam skena kpop sendiri, sekarang trend-nya sedang berpihak pada musik dengan aransemen nan keras, lantang, dan ramai. Dinaungi oleh aliran up beat seperti EDM, dance pop, dan hip hop. Kerap memperdengarkan komposisi nan powerful dengan kekuasaan instrumen brass alias drum.

Kita bisa mendengarkan konsep musik tersebut pada beberapa girlband nan telah debut duluan tahun ini. Mulai dari IVE dengan ‘Love Dive’ hingga NMIXX dengan ‘O.O’ dan ‘Tank’.

Sementara Le Sserafim memilih untuk menyajikan single pop dengan aransemen nan simple and clean. “FEARLESS” merupakan track dance pop dengan komposisi repetitif dan sedikit percepatan pemanis pada bagian hook.

Dalam “FEARLESS” komposisi bass nan repetitif menjadi instrumen nan dominan dalam menciptakan hook. Tidak terlalu banyak memberikan momentum dan hype dalam komposisi, percepatan hanya diaplikasikan sedikit pada bagian bridge hingga chorus. Sebagai track berdurasi tiga menit, “FEARLESS” terasa seperti single intro untuk Le Sserafim. Bisa dibilang main kondusif dengan konsep nan terasa generik. Dengan begini Le Sserafim tidak bakal langsung dilabeli dengan konsep musik nan terlalu spesifik untuk ekspektasi comeback project mereka di masa depan.

Pro Kontra Konsep Sexy Runway Model Le Sserafim

Lepas dari rumor dan opini negatif nan berupaya menjatuhkan Le Sserafim apalagi sebelum mereka debut, sexy concept nan dipilih untuk project debut girlband ini telah menuai kritikan. Koreografi “FEARLESS” mengandung aktivitas nan terlalu seksi dengan kebenaran bahwa group ini mempunyai member nan tetap di bawah umur. Presentasi tersebut sebetulnya memang cukup mengejutkan dari agensi sebesar HYBE. Aplikasi konsep seperti ini biasanya ditemukan pada girlband dari agensi mini untuk menarik perhatian instan.

Gap umur pada member juga bisa menjadi salah satu hambatan ketika HYPE mau menentukan konsep nan paling tepat. Mereka juga mempunyai tugas untuk mengubah persona Sakura dan Kim Chaewon agar berbeda dari gambaran mereka di IZ*ONE. Untuk tugas satu ini, HYBE telah sukses menyulap mereka untuk memancarkan pesona lain dari keduanya dalam group nan baru.

Di sisi lain, konsep sexy runway model nan dipilih secara keseluruhan sebetulnya merupakan model branding nan kreatif. Bagi nan familiar dengan audisi model di bumi profesional, visual nan simple dan plain kerap digunakan untuk tidak membatasi potensi dari seorang model. Bagian kanvas putih nan siap untuk dieksplorasi dengan beragam konsep sepanjang karir mereka ke depannya.

Memilih untuk memasukan dua mantan member dari girlband besar tak lantas mempermudah HYPE dalam mengorbitkan Le Sserafim. Mereka punya pilihan untuk mengandalkan Sakura dan Kim Chaewon sebagai tulang punggung group, alias mulai dari nol untuk menyetarakan level kedua pujaan tersebut dengan empat rookie lainnya. Tampaknya HYPE mempunyai untuk rebranding. Kita bisa memandang melalui “FEARLESS” pengedaran line dan komposisi secara keseluruhan tidak berpihak pada member tertentu. Begitu juga pilihan art concept dan kostum nan mempresentasikan keenam member sebagai satu group nan kompak.

Secara keseluruhan, debut Le Sserafim telah menjadi tugas nan susah bagi HYPE justru lantaran ekspektasi tinggi dan nama besar nan mengitari mereka. Lepas dari pemberitaan nan berkarakter gossip, Le Ssserafim belum bisa dibilang menuai kesuksesan absolute dalam project debut ini. Namun, setidaknya sekarang Le Sserafim telah debut dan siap untuk dikembangkan lagi dengan art concept maupun konsep musik nan lebih bebas pada comeback berikutnya.