Canggu dikenal sebagai salah satu area pariwisata di Bali nan relatif baru, namun tetap bergeliat selama pandemi Covid-19. Kawasan Kuta, Legian dan Seminyak telah terpukul cukup parah. Banyak upaya pariwisata tutup semenjak pandemi melanda Bali. Di Canggu tetap banyak eskpatriat nan tetap bertahan. Hal ini mempengaruhi upaya pariwisata nan juga tetap bisa memperkuat walaupun tidak signifikan.
Marisqueira Bali (Photo: Dicky Bisinglasi/Cultura)
Adalah Jorge Nunes dan Cinta Ramlan Nunes, pasangan Portugal-Indonesia. Dulunya, Jorge adalah manager sebuah restaurant di Seminyak, dan Cinta adalah seorang Marketing Communication. Namun semenjak kehilangan pekerjaan selama pandemi Covid-19, mereka memutuskan untuk membuka resto di area Berawa, Canggu, Bali berjulukan Marisqueira nan eksis sejak 14 Juli 2020.
Dalam rumpun Bahasa Galacian/Galasia, Marisqueira berfaedah kerang-kerangan (shellfish) alias seafood. Maka Marisqueira berfaedah tempat makan seafood. Analogi bahasa nan sama seperti pizza-pizzeria alias baker-bakery. Rumpun Bahasa Galasia mengakomodir bahasa Portugis, Spanyol dan Italia.
Jorge & Cinta Ramlan Nunes
Cinta mengatakan semua restaurant di Portugal menggunakan nama nan sama; ialah Marisqueira. Kata ini mempunyai homograf nan sama persis dengan Bahasa Italia walaupun lafal pengucapannya berbeda. Dalam aksen pengucapan Bahasa Catalan Spanyol; ialah “Marisqueria”, nyaris sebelas-dua belas memang. Para ekspatriat nan tinggal di Bali alias visitor dari Eropa sudah pasti mengerti jika nama Marisqueira adalah tentang seafood.
Bedanya dengan tempat makan seafood nan sudah ada, Marisqueira mengangkat langkah memasak ala Portugis alias Eropa daratan. “Seafood kudu terasa seperti laut” terang Jorge. Cita rasa ini dapat dilihat dari langkah memasaknya, ialah dengan menambahkan olive oil (minyak zaitun) nan dimasak dengan tingkat kematangan nan cukup, tidak terlalu matang. Contohnya kerang-kerangan, jika cangkangnya dimasak terlalu matang maka daging didalamnya bakal kering, tidak juicy. Padahal kunci dari seafood adalah kesegaran bahan bakunya.
Photo: Dicky Bisinglasi/Cultura
Semua bahan mentah seafood direbus dalam air laut, sehingga rasa asinnya alami dari air laut. Sedangkan sajian saus dipping alias cocolan-nya ada banyak pilihan dari beragam kultur. Sebut saja Sambal Matah Bali dan Sambal Dabu-Dabu Manado, Indonesia. Saus Tar-Tar dan Butter Garlic (Mentega dan Bawang) dari Eropa, hingga Chimicurri dari Uruguay, Amerika Latin.
Pilihan konsep ini akhirnya lebih elastis ketika berbincang konsumen. Market Marisqueira adalah siapapun. Tidak ada batas khusus, baik lokal maupun mancanegara. Variasi luasnya market inilah argumen tersedianya beragam jenis dips (cocolan). Jika mau lebih pedas, dips sambal-sambal Indonesia pilihannya. Untuk urusan karbohidrat, nasi, kentang alias roti juga tersedia sesuai selera lidah masing-masing.
Seafood Platter (Photo: Dicky Bisinglasi/Cultura)
Cultura berkesempatan menikmati paket Seafood Platter (400K) nan terdiri dari 250 gram lobster, 500 gram oyster (tiram), 500 gram macam jenis kerang-kerangan, 250 gram udang prawn dan shrimp, 5 pilihan dips dan 2 pilihan sides. Dilengkapi dengan penyegar dahaga seteko Sangria (250K) komplit dengan buah-buahan nan segar. Harga nan terjangkau untuk paket maksimal tiga orang ini cukup impresif jika dibandingkan dengan citarasanya nan khas, berbeda dari kebanyakan seafood nan kita temui selama ini.
Berbicara hiasan baik eksterior maupun interior, Jorge dan Cinta memilih warna natural dan tema lautan. Dari warna pasir laut, aksen biru laut, hingga intalasi aquarium ikan hias air laut nan terdapat di teras restaurant ini. Tujuannya agar visitor nyaman dan terasa feel nan komplit makanan laut dan nuansa lautnya. Di ruang utama juga terdapat aquarium air asin nan menampung bahan mentah seafood seperti kerang dan kepiting nan tetap hidup, sehingga penyajiannya betul-betul fresh.
Photo: Dicky Bisinglasi/Cultura
Marisqueira bekerja berbareng dan membangun organisasi lokal. nan dimaksud adalah perpaduan antara penduduk lokal setempat, penduduk domestik pendatang, hingga para ekspatriat nan tinggal di sekitar area ini. Tujuannya adalah agar mereka dapat tukar promosi dari mulut-ke mulut nantinya saat pariwisata kembali normal. Bahan-bahan mentah ini diorder setiap hari jadi kesegerannya tetap terjaga. Dalam penyajian makanan, bahan baku ini diperoleh dari nelayan lokal dan kerang-kerangan dari budidaya farm Jawa dan Lombok.
Berkapasitas 35 orang, selama lebih dari dua bulan dibuka Marisqueira nyaris selalu penuh ketika akhir minggu mulai hari Jumat, Sabtu hingga Minggu. Maka visitor kudu reservasi dulu.
Marisqueira Bali
Jl. Pantai Berawa, Banjar Pelambingan No. 6
Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali
Opening Hours
Tuesday – Sunday
12PM – 10PM
Food & Drink 8/10
Atmosphere 8/10
Service 8/10