Bagi beberapa orang, asmara selalu melibatkan hadirnya perhatian serta pengakuan. Namun, tak selamanya dua perihal itu bisa dipenuhi nan justru menimbulkan runtuhnya romansa antar dua insan. Sekilas, itulah sajian utama dalam ‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’ nan datang secara eksklusif di Bioskop Online.
‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’ merupakan movie drama produksi Relate Films nan disutradarai oleh Adriyanto Dewo dan diadaptasi dari kitab ‘Eminus Dolere’ karya Arman Dhani.
Menjadi debut feature film dari Daffa Wardhana dan didampingi oleh Lutesha sebagai pemeran utamanya, movie ini bercerita tentang Bara nan dunianya menjadi berwarna kala berjumpa Demi. Akan tetapi, perbedaan tentang gimana mereka memandang cinta perlahan menggiring keduanya pada jalan perpisahan.
Secara narasi, movie nan ditulis oleh sang sutradara berbareng Nara Nugroho ini tampil dengan simpel. Dibagi dalam tiga bab, ‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’ sukses tampilkan gimana cerita menjadi progressive seiring waktu. Dari gimana Bara dan Demi dipertemukan hingga keduanya kudu berpisah di jalannya masing-masing, semuanya dikemas dengan mulus dalam lama 66 menit.
Meski disajikan dengan alur maju-mundur, penggunaan scene bersifat colored dan black-and-white sebagai penanda alur membuatnya mudah untuk dipahami.
‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’ tampak mau memfokuskan dirinya pada dua pandangan mengenai asmara itu sendiri. Tentang asmara nan memberikan senang dan kejelasan, namun di satu sisi seakan membikin satu pihak bisa jadi terikat dan tidak bebas untuk menjelajah lebih jauh. Pesan-pesan tersebut digambarkan dengan baik seiring pemutarannya, terutama kala Bara dan Demi berjumpa dalam momen senang hingga nan emosional sekalipun.
Namun tak dapat dipungkiri, latar belakang dari deretan tindakan Bara dan Demi ini tak betul-betul terasa terjelaskan. Mengenai argumen dari Bara nan terpaku dengan menulis, Demi nan tampak senang berkeliaran bebas, semuanya hanya dikisahkan dalam perbincangan panjang seiring ‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’. Walau terdapat satu sequence yang memberikan jawaban bakal perihal itu, sajiannya terlihat tetap kurang utuh nan memberikan pengaruh pada gedung karakter Bara dan Demi.
‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’ ini sepenuhnya terpaku pada Bara dan Demi, memberikan screen time yang didominasi oleh Daffa Wardhana dan Lutesha. Keduanya terlihat sukses dengan akting mereka membawakan Bara dan Demi komplit dengan chemistry yang menggugah, terlepas dari kerjasama pertama dua pemeran muda ini.
Adriyanto Dewo dalam ‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’ tampak bervisi menjadikannya sebagai movie ringan nan poetic. Hal ini terlihat dari segi teknisnya nan digarap tak kalah menawan dari narasinya. Sajian teknisnya meliputi sinematografi nan condong steady dengan beberapa wide shot, scoring yang bernuansa sendu, hingga color tone yang terlihat cool. Tiga perihal tersebut sudah cukup untuk membikin penonton terpikat kala menikmatinya.
Pada akhirnya, ‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’ adalah langkah puitis untuk mengenalkan tubrukan antara dua pandangan mengenai asmara. Dengan durasinya nan condong singkat, muatan kisahnya nan padat mengenai asmara tak terkalibrasi ini membuatnya terasa utuh dan minim celah.