Pastry berasal dari Bahasa Prancis, patisserie, nan artinya adalah kue. Pastry merujuk pada pengetahuan mengenai pengolahan dan penyajian kue. Rasanya bisa manis maupun gurih tergantung produktivitas pembuatnya. Meski pastry adalah kata kerja, kata ini juga merujuk pada kata barang ialah kue nan dibuat dari tepung rendah gluten. Sebenarnya pastry ini cakupannya luas lantaran dia bisa berupa tart, pai, maupun quiches. Namun umumnya kita menyebut pastry pada jenis kue nan beremah.
Karena beremah inilah samosa termasuk ke dalam pastry. Samosa dikenal sebagai street food terkenal di India. Hal itu memunculkan dugaan bahwa samosa adalah makanan unik India. Namun rupanya samosa mempunyai sejarah nan panjang. Ia berasal dari Iran dan disebut sebagai samsa. Bedanya, samsa dibakar bukan digoreng. Samsa dikenal sebagai camilan nan sering dibawa pedagang keliling lantaran mudah dibuat.
Berdasarkan catatan sejarah Bangsa Persia, samsa telah dikenal sejak abad 10. Samsa menyebar di Asia Tengah dan mempunyai banyak penyebutan seperti sanbusak, sanbusaq, sanbusaj, hingga sambusa. Pada abad 13 samsa telah menyebar ke Mesir, Tanzania, Lebanon, Suriah, Arab, dan China bagian barat. Pada abad 14 mulailah dikenal samosa nan dimasak dengan langkah digoreng dalam ghee, menteganya orang India.
Saat itu ragam isi samosa beraneka ragam tak hanya daging tapi juga kacang-kacangan. Selain itu bentuknya tak lagi selalu segitiga. Di timur tengah, samsa beralih-bentuk menjadi corak separuh lingkaran berisi keju nan di Indonesia sendiri menyerupai pastel. Sementara itu, bagi orang Yahudi samosa umumnya diisi dengan buncis.
Menurut sejarah, samosa terkenal di India sejak masa pemerintahan Kesultanan Delhi pada abad 13 hingga 15. Pemerintahan Islam tersebut memekerjakan seorang tukang masak asal Timur Tengah. Samosa buatannya lampau menjadi camilan favorit raja. Isiannya adalah daging cincang, kacang polong, pistachio, almond, dan bahan-bahan pelengkap lainnya. Ketika akhirnya India dijajah oleh Inggris, mereka mengalami cinta pertamanya pada samosa.
Menyebarnya samosa di India turut menciptakan beragam jenis baru tergantung di mana dia dinikmati. Di India utara, samosa berukuran lebih besar dan disebut sebagai singhara. Isiannya adalah kentang dan kacang-kacangan. Sementara di bagian selatan disebut sebagai luqmi dan umumnya full berisi daging. Bentuknya pun beraneka ragam. Di Bengali, samosa dengan jenis manis dan diberi cengkeh disebut sebagai labong latika.
Sebenarnya tak hanya Inggris saja nan menjajah India tapi juga Portugis. Orang-orang Portugis lampau ikut membawa samosa ke negaranya dan menjadikannya salah satu camilan favorit. Mereka menyebutnya chamuças. Biasanya chamuças dinikmati dengan bir. Chamuças termasuk dalam salgados namalain camilan asin bagi orang Portugis. Popularitas chamuças sama besarnya dengan pastel de bacalhau (codfish cakes), rissol, dan croquette. Terdengar tak asing? Tiga nama camilan tersebut memang terkenal pula di Indonesia.
Samosa sendiri terutama dikenal dengan berkawan oleh orang-orang di timur Afrika. Mereka menyebutnya samosas alias sambusas. Isian utamanya adalah daging sapi alias domba. Bedanya, kulit samosas ala Afrika ini lebih tipis sehingga lebih renyah, tidak seperti jenis Asia. Sehingga samosas ala Afrika ini lebih mirip lumpia goreng jenis Indonesia.