Ada nan menarik dari menyimak kisah-kisah karakter nan mudah dibenci dan terlihat tidak mempunyai kontrol bakal hidupnya. ‘Mau dibawa kemana hidup kalian?’, ketika melihat-melihat movie seperti “The Worst Person in the World”, “Not Okay”, alias serial satir “Fleabag”.
“Sick of Myself” merupakan movie Norwegia pengarahan Kristoffer Borgil nan juga mengangkat kisah karakter wanita problematik, Signe nan dibintangi oleh Kristine Kujath Thorp.
Signe adalah seorang barista, menjalin hubungan dengan Thomas nan menyatakan dirinya sebagai seniman. Keduanya terjebak dalam hubungan tak sehat penuh persaingan. Bukannya mendukung pasangan masing-masing, Signe dan Thomas sama-sama haus perhatian. Terutama Signe nan rela melakukan apapun demi mendapatkan perhatian nan dia dambakan. Tak hanya dari kekasihnya, namun juga pengakuan publik.
“Sick of Myself” merupakan movie komedi satir unik Eropa nan unik. Mulai dari tema hingga materi humornya mungkin terasa janggal, namun tidak untuk kita nan sudah banyak menonton movie drama Eropa nan biasanya memang berbeda dari film-film drama Hollywood.
Kompleksitas Narsisme dalam Kisah Signe nan Haus Perhatian
Masuk dalam bumi Signe nan penuh dengan dirinya sendiri awalnya mungkin bakal menimbulkan rasa jengkel pada penonton. Karena memang kita tidak digiring untuk menyukai maupun simpati dengan Signe nan egois dan narsis ini.
Jika kita mengizinkan diri untuk tahan dengan sifat Signe nan menyebalkan, seiring berkembangnya plot kita hanya bakal menertawakan tindakan konyolnya demi mendapatkan perhatian. Serta gimana langkah kerja pikirnya sebagai seorang naristik divisualisasikan dari lamunannya nan membikin kita menertawakan sungguh menyedihkan karakter ini.
Tidak hanya mempunyai kepribadian nan narsistik, dia juga mempunyai kecenderungan panthological liar dan victim complex. Gangguan-gangguan ini “dipelihara” terus oleh Signe demi mendapatkan apapun nan dia inginkan, ialah perhatian. Sementara Thomas, seperti datang sebagai tolak ukur orang nan narsistik, namun tidak ekstrim. Meski sama-sama tidak tertahankan dan merupakan sifat nan buruk.
Komedi Satir nan Semakin Tragis Seiring Berjalannya Cerita
“Sick of Myself” mempunyai plot nan lebih konsentrasi pada perspektif Signe, sebagai suatu perjalanan menuju kehancuran dirinya sendiri. Daripada menggunjingkan orang sungguhan di media sosial, sepertinya menonton film-film seperti ini bisa menyajikan keseruan tersendiri. Melihat karakter nan menyebalkan menerima karma sesuai perbuatannya. Ini merupakan drama satir penuh kesialan nan unik lawakEropa.
Naskah secara subtle juga tak lupa memberikan argumen kenapa Signe adalah karakter nan demikian. Namun seperti movie drama Eropa pada umumnya, “Sick of Myself” lebih mengandalkan narasi visual dan perbincangan nan otentik tanpa didramatisir demi menyampaikan poin utamanya. Film seperti ini bisa menjadi bahan obrolan nan menarik tentang narisisme di era media sosial seperti sekarang.
Satu kesempatan nan dilewatkan oleh “Sick of Myself” adalah lebih menggali kejadian narsisme dengan media sosial, memandang movie ini latarnya adalah karakter-karakter muda terpapar gadget dan teknologi masa kini.
Visual Body Horror dengan Tata Rias Memukau
Salah satu aspek produksi nan menonjol dari “Sick of Myself” adalah tata riasnnya. Diceritakan Signe rela melukai dirinya sendiri demi mendapatkan perhatian. Dalam skenario ini, Signe sengaja mengkonsumsi obat nan jelas mempunyai pengaruh samping pada kulit pemakainya. Signe mengalami ruam dan kerusakan kulit nan sangat mengerikan secara bertahap.
Dari awal hingga akhir film, kerusakan bentuk nan dialami Signe semakin menjadi-jadi. Penampilan Kristine Kujath Thorp sangat menyakinkan sebagai orang nan sakit dan rusak, kemudian didukung dengan tata rias wajah ala body horror yang bikin ngilu penonton. Benar-benar terlihat seperti penyakit kulit nan mengerikan, membikin kita tidak lenyap pikir kenapa Signe rela melakukan perihal tersebut pada dirinya sendiri.
Secara keseluruhan, “Sick of Myself” merupakan drama komedi dengan komponen satir dan tragedi. Memiliki daya tarik tersendiri dalam mengangkat rumor kesehatan mental narsistik dan gangguan lain dalam skena tersebut. Mungkin bukan selera semua orang, selain lantaran karakter utamanya nan menyebalkan, bisa juga lantaran visual disturbing nan porsinya cukup banyak sepanjang film. “Sick of Myself” bisa di-streaming di KlikFilm.