They Cloned Tyrone Review: Bukan Film Cloning Sci-Fi Biasa

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

“They Cloned Tyrone” merupakan movie Netflix Original terbaru sekaligus karya debut dari Juel Taylor. Dibintangi oleh John Boyega sebagai Fontaine, seorang pengedar obat terlarang dengan kehidupan sulit, terbangun untuk mengumpulkan duit hasil penjualan obat-obatan di pemukiman tempat tinggalnya.

Ketika kejadian asing terjadi dalam rutinitas Fortaine, dia berbareng mucikari berjulukan Slick (Jamie Foxx) dan PSK nan mau berhenti, Yo-Yo (Teyonah Parris), melakukan investigasi berbareng dan mengungkap rahasia tak terbayangkan, tersembunyi di pemukiman dimana mereka tumbuh selama ini.

“They Cloned Tyrone” sempat menarik perhatian pertama kali diperkenalkan melalui teaser pada awal tahun ini oleh Netflix. Hingga akhirnya bersiap rilis dipekan nan berbarengan dengan “Barbie” dan “Oppenheimer” nan fenomenal di bioskop seluruh dunia. Siapa nan peduli dengan movie terbaru di platform streaming tanpa promosi besar-besaran? Namun “They Cloned Tyrone” bisa jadi movie misteri komedi nan sayang untuk kita lewatkan.

They Cloned Tyrone

Eksperimen Debut Juel Taylor Padukan Berbagai Elemen Sci-fi dan Black Culture

Jika kudu mendefinisikan aliran dari “They Cloned Tyrone”, dipermukaan ini adalah movie misteri fiksi ilmiah dengan black culture sebagai jantung tema. Namun movie debut dari Juel Taylor ini mengandung beragam komponen referensi dari beragam aliran dan tema skenario populer.

Film ini terlihat seperti “Blaxpoitation” dari era 70an, komedi misteri ala ‘Scooby-Doo’, hingga social commentary khususnya untuk black community seperti “Get Out” dan “Sorry to Bother You”. Beberapa segmen juga bakal terasa seperti “Groundhog Day”.

Namun, dengan segala referensi tersebut “They Cloned Tyrone” terlihat sebagai movie baru dengan plot nan baru pula. Dengan kekalutan latar dan elemen, plot movie ini mengadaptasi alur linear, membantu penonton untuk menavigasi cerita dengan lebih mudah. Mungkin tantangannya adalah pada memahami dari prinsip dari ceritanya. Pada bagian ini movie bakal terasa cukup niche. Namun secara keseluruhan plot misteri fantasinya tetap seru diikuti dengan twist nan jenaka dan cerdik.

They Cloned Tyrone

Latar Retro Futuristik sebagai Sajian Visual Solid

“They Cloned Tyrone” merupakan movie dengan latar waktu masa sekarang meskipun terasa seperti dari era 70an alias 90an di Amerika Serikat. Hal ini bisa kita identifikasi melalui Yo-Yo yan berbincang tentang blockchain dan bitcon, Fortaine nan menyebut Presiden Barrack Obama, serta perbincangannya dengan seorang bocah tentang animasi anak-anak, “Spongebob Squarepants”.

Sementara vibes 70an sangat terlihat melalui style berpakaian setiap karakter. Terutama pada karakter Silk dan Yo-Yo, sementara Fortaine tampil dengan style fashion nan terlihat seperti dari era 2010an.

Pilihan estetika ini datang untuk melengkapi komponen fiksi ilmiah dalam naskah. Terutama untuk menggaris bawahi tema persekongkolan pemerintah dalam mengontrol dan memanipulasi lingkungan dalam cerita ini. Meski terangkai dari beragam referensi era nan berbeda, kreasi produksi mengemas semuanya dengan mulus dan sinkron.

Butuh pengamatan dua kali untuk menyadari ‘gelembung’ latar nan diciptakan sebagai latar cerita proyek clonning pemenrintahan ini. Tidak langsung terlihat kejanggalannya, menjaga misteri hingga waktunya tiba untuk diungkap melalui narasi.

Dinamika Trio Fontaine, Silk, dan Yo-Yo nan Seru dalam Memecahkan Misteri

Trio dalam “They Cloned Tyrone” mempunyai dinamika ala tim pengungkap misteri Mystery Incorporated dari ‘Scooby-Doo’. Terdiri dari tiga karakter dengan penokohan eksentrik, baik secara visual maupun kepribadian. Mulai dari Yo-Yo lebih dari sekadar eye candy, namun juga cerdas dan mempunyai semangat juang tinggi. Kemudian Slick nan flamboyan, kemudian Fortaine, ‘Squidward’ nan serius dan galak. Dinamika trio nan sebetulnya terbentuk secara tidak terduga ini akhirnya menciptakan hubungan komedi dan kerja sama dalam investigasi misteri clonning nan seru untuk disimak.

Interaksi benci-cinta antara Jamie Foxx sebagai Slick dan Teyonah Parris sebagai Yo-Yo terasa berkesan. Meski dengan pengarahan perbincangan nan dramatis nan komedi ala film-film dari skena black culture. Sementara John Boyega tak kalah sukses membawakan karakter Fontaine sebagai protagonis anti-hero dalam skenario ini.

Satu lagi movie Netflix Original nan mungkin luput dari media pada pekan perilisannya, “They Cloned Tyrone” merupakan movie terbaru di platform ini nan layak untuk di-streaming. Mulai dari tema cerita, kreasi produksi, dan penampilan aktor-aktornya, semuanya sudah on point.