What to Stream This Weekend: Issue #7

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Menjelang weekend, Cultura bakal memberikan rekomendasi spesial unik movie dan serial nan tersedia di streaming platform. Belakangan ini semakin banyak platform dengan beragam katalog nan mungkin semakin susah diikutu update-nya. Baik untuk streaming koleksi judul-judul lama hingga nan terbaru.

Beberapa dari kita mungkin kerap melewatkan movie klasik terbaik nan meninggalkan platform apalagi sebelum kita tahu mereka sempat tersedia untuk di-streaming. Begitu pula film-film baru nan sekarang makin sigap beranjak ke streaming platform.

Untuk weekend ini, Cultura hednak memberikan rekomendasi tontonan spesial Indonesia khususnya di Netflix. Sekarang makin banyak film Indonesia klasik maupun terbaru nan bisa kita temukan di platform ini, terutama Juli ini. Berikut rekomendasi tontonan weekend spesial buat kalian!

Tiga Dara (1956)

“Tiga Dara” sempat trending di Netflix setelah menjadi entry terbaru bulan lalu. Film sutradara Usmar Ismail ini digadang-gadang sebagai movie nan menjadi tonggak perfilman Indonesia Film hitam-putih dari era 50an bergenre musikal, dimana kala itu juga menjadi aliran nan terkenal di Hollywood.

“Tiga Dara” menceritakan kisah tiga berkerabat perempuan, Nunung, Nana. dan Neni. Mereka bertiga tinggal berbareng kakek-neneknya setelah ibunya meniggal. Dilema dimulai ketika sang nenek cemas Nunung, cucu tertuanya tak kunjung menikah mendekati usia 30.

Tjoet Nja’ Dhien (1988)

Satu lagi movie klasik Indonesia nan ada di Netflix adalah “Tjoet Nja’ Dhien” nan dibintangi oleh aktris senior, Christine Hakim. Film pengarahan Eros Djarot ini merupakan biopik pahlawan wanita Indonesia dari Aceh tersebut. Film ini dinobatkan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988. Film ini mungkin kandas lolos Oscar, namun menjadi movie Indonesia pertama nan tayang di Festival Film Cannes pada 1989.

Film biopik berhistoris ini menceritakan perjuangan Cut Nyak Dien berbareng teman-teman seperjuangannya melawan tentara Belanda di era Hindia Belanda.

Catatan Si Boy (1987)

Masih familiar di skena perfilman modern dan anak muda masa kini, “Catatan Si Boy” sudah di-remake dan diadaptasi berkali-kali. Remake berikutnya bakal tayang di bioskop Agustus mendatang, dibintangi oleh Angga Yunanda. Semua jenis movie ini sudah komplit di Netflix.

Jadi, buat nan penasaran, bisa nonton jenis originalnya nan rilis pada 1987 karya sutradara Nasri Cheppy. Dibintangi oleh Onky Alexander, Didi Petet, dan Meriam Bellina. “Catatan Si Boy” merupakan movie drama kehidupan tentang pemuda kaya dengan lika-liku kehidupan keluarga, pertemanan, dan cinta.

The Photograph (2007)

“The Photograph” merupakan movie drama kehidupan nan dibintangi oleh Shanty dan tokoh Lim Kay Tong. Sita adalah penyanyi club malam nan terbuai oleh masa depan, sementara Pak Johan adalah seorang ahli foto nan terjebak di masa lalu. Keduanya berjumpa di masa sekarang dan keduanya menjalin hubungan platonik dalam kesulitan.

Film sutradara Nan Achnas ini mengandung pelajaran kehidupan nan berarti dengan presentasi melankolis. Penampilan akting kedua tokoh utamanya juga keren hingga chemistry-nya. Ada juga cameo kejutan nan sayang terlalu seru untuk dilewatkan.

Pelangi Tanpa Warna (2022)

“Pelangi Tanpa Warna” merupakan movie drama nan dibintangi oleh tokoh senior, Rano Karno, beradu akting dengan Maudy Kusnaedi. Film penyesuaian novel Mahfrizah Kifani ini disutradarai oleh Indra Gunawan.

Rano Karno dan Maudy Kusnaedi sudah mempunyai chemistry alami lantaran ketenaran serial lokal “Si Doel Anak Sekolahan”. Dalam “Pelangi Tanpa Warna” mereka berkedudukan sebagai pasangan suami istri nan harmonis. Namun rumah tangga mereka menghadapi tantangan ketika sang istri menderita Alzheimer.

Cross the Line (2022)

Yang sebelumnya hanya ada di KlikFilm, sekarang “Cross the Line” sudah masuk Netflix! Film karya sutradara Razka Robby Ertanto ini bergenre drama kehidupan, menceritakan perjuangan sepasang kekasih miskin, Maya dan Haris. Keduanya mau mewujudkan kehidupan nan lebih baik dengan bekerja sebagai TKI di Singapura.

Kehidupan dan pilihan karir nan menimbulkan bentrok baru justru terancam merusak hubungan mereka. Film ini dibintangi dua tokoh muda nan sedang naik daun, Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan.

Belenggu (2012)

Buat fans movie psychological thriller, perfilman kita memang tetap dikit koleksi dalam aliran ini. Namun tak sedikit juga nan bagus, salah satunya adalah “Belenggu” dari sutradara Upi Avianto. Dibintangi oleh Imelda Therinne, Abimana Aryasatya, Laudya Cynthia Bella, dan Arswendy Bening Swara.

Elang adalah laki-laki dengan gangguan jiwa nan dihantui sosok pertopeng kelinci dalam mimpinya. Ia tinggal di kota mini nan sedang dirundung teror semenjak kasus pembunuhan dengan pelaku nan tetap berkeliaran.

Terlalu Tampan-Live Action (2019)

Sempat ramai membicara movie penyesuaian komik Webtoon Indonesia, “Terlalu Tampan” menjadi salah satu contoh nan terbaik di skena movie lokal. Mulai dari kreasi poster, casting, acting, hingga modifikasi naskah nan tetap setia dengan materi sumbernya.

Dibintangi oleh Ari Irham sebagai Mas Kulin, anak termuda dalam family nan diberkahi gen tampan. Jika kebanyakan orang berpikir mempunyai paras rupawan adalah anugerah, Kulin merasa ketampanannya adalah kutukan. Film live-action ini cukup mempunyai eksekusi komedi nan beneran menghibur, nyaris serupa dengan komiknya.

Petualangan Sherina (2000)

Telah 23 tahun semenjak “Petualangan Sherina” pertama nan rilis pada 2000 silam, “Petualangan Sherina 2” bakal segera rilis di bioskop Indonesia September mendatang. Film ini tetap bakal dibintangi oleh Sherina Munaf dan Derby Romero dalam petualangan baru nan lebih besar.

Namun, selagi menunggu movie terbarunya, bisa nih, membujuk family nostalgia dengan movie pertamanya nan sudah ada di Netflix. Beberapa dari kita mungkin sudah punya anak alias keponakan, movie musikal anak-anak ini bisa jadi tontonan akhir pekan nan menghibur.

Kembang Api (2023)

“Kembang Api” merupakan movie drama kehidupan nan baru rilis Maret tahun ini, namun sudah bisa ditonton di Netflix. Disutradarai oleh Herwin Novianto, dibintangi oleh Donny Damara, Ringgo Agus Rahman, Marsha Timothy, dan Hanggini Purinda Retto. Bercerita tentang empat orang lintas generasi nan sepakat untuk bunuh diri berbareng dengan kembang api, namun justru terjebak dalam time loop nan menyiksa.

“Kembang Api” menjadi movie drama nan mengangkat rumor kesehatan mental dan problematika kehidupan nan mendorong manusia ketitik terendah. Menjadi sajian sederhana nan menimbulkan obrolan seputar rumor ini dengan sedikit sentuhan komedi sebagai netralisir.