Pada dasarnya, setiap manusia mempunyai nafsu mengenai hal-hal berbau seksual. Akan tetapi, perihal ini seakan terhalang oleh keahlian bentuk seseorang, utamanya bagi kaum disabilitas nan kerap mendambakan pengalaman seksual di tengah keterbatasannya. Dua komponen ini nan diusung pada ‘Why Do You Love Me’ nan sedang tayang di bioskop.
‘Why Do You Love Me’ merupakan movie drama komedi dari Max Pictures nan diarahkan oleh Herwin Novianto. Dibintangi oleh Adipati Dolken, Jefri Nichol, Onadio Leonardo, dan TJ Ruth sebagai pemeran utamanya.
Film nan menjadi remake dari ‘Hasta la Vista’ pengarahan Geoffrey Enthoven ini bercerita mengenai tiga orang dengan keterbatasan fisik, ialah Baskara, Danton, dan Miko. Terlepas dari keterbatasan nan dimiliki ketiganya, mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Surabaya demi mendapatkan pengalaman seksual nan telah lama didambakan.
Pada narasinya, ‘Why Do You Love Me’ tampil dengan alur maju seiring dengan tema keseluruhannya berupa road trip movie. Melalui representasinya, penonton bakal lebih banyak disajikan perbincangan sebagai penggerak cerita utamanya. Meski didominasi dengan percakapan dalam lama 84 menitnya, movie ini mengusung kisah nan condong ringan, membuatnya mudah sekali untuk dipahami.
Tema besar nan tampaknya mau diusung oleh Herwin Novianto dan Alim Sudio pada remake ‘Hasta la Vista’ ini adalah kemauan seksual dan disabilitas. Kedua komponen ini kemudian ditubrukkan dengan drama road trip yang membuatnya menjadi journey dalam menikmati hidup lebih mendalam terlepas dari keterbatasan nan dimiliki seseorang. Hal ini nan membikin perjalanan Baskara, Danton, Miko, dan Endang di sini menjadi terasa hangat dan menyentuh.
Sebagai pusat cerita, kehadiran Baskara, Danton, dan Miko adalah ruh dalam ‘Why Do You Love Me’ ini. Dengan karakter dari masing-masing karakternya, ketiganya cukup sukses dalam membikin nuansa movie keseluruhan menjadi lebih hidup.
Adipati Dolken tentu menjadi pemeran paling bercahaya melalui Baskara nan kerap terlihat sulking karena segala keterbatasan dan idealismenya. Danton nan diperankan oleh Jefri Nichol tampil cukup baik, meski tampak perannya sebagai pengidap tumor ini bukanlah peran terbaiknya. Lain halnya dengan Adipati Dolken dan Jefri Nichol nan terlihat tetap berakting, Onadio Leonardo nan menjadi Miko hanya diposisikan sebagai comic relief dengan minim kepedulian dalam karakterisasinya.
Terlepas dari naik turun narasi beserta akting pemerannya, ‘Why Do You Love Me’ suguhkan teknis nan tampak menggugah. Sinematografi nan didominasi wide shot beserta set design berlatarkan rentetan landmark deretan kota besar di Indonesia membikin nuansa road trip dalam movie drama komedi ini menjadi lebih hidup.
‘Why Do You Love Me’ adalah movie drama komedi berkonsep road trip yang berupaya mendobrak tabu dengan dua komponen utama berupa seksual dan disabilitasnya. Meski tampil naik turun dalam representasinya, jenis remake dari ‘Hasta la Vista’ ini tetap asik untuk dinikmati selagi tetap tersedia di layar lebar.